Search

Showing posts with label Opini. Show all posts
Showing posts with label Opini. Show all posts
Wajib Tahu! Pentingnya Generative AI dan Etika AI bagi Mahasiswa Sistem Informasi di 2025

Sebagai mahasiswa di bidang Sistem Informasi, kalian pasti sudah tidak asing lagi dengan pesatnya perkembangan teknologi. Di tahun 2025 ini, ada dua pilar utama dalam dunia kecerdasan buatan (AI) yang wajib kalian pahami : Generative AI dan Etika AI. Kenapa ini penting bagi kalian? Mari kita bahas.

Generative AI: Kekuatan Baru dalam Penciptaan Konten

Mungkin sebagian dari kalian sudah akrab dengan ChatGPT yang bisa menulis esai, atau DALL·E yang mampu menciptakan gambar dari deskripsi teks. Inilah yang kita sebut Generative AI. Teknologi ini adalah game-changer, mampu menghasilkan konten baru yang orisinal, mulai dari teks, gambar, musik, bahkan kode program, berdasarkan data yang telah dipelajarinya.

Mengapa ini penting bagi mahasiswa Sistem Informasi?
  • Inovasi Solusi Bisnis: Bayangkan kalian bisa merancang sistem yang otomatis membuat laporan keuangan, menghasilkan ide desain antarmuka pengguna, atau bahkan menulis sebagian kode aplikasi. Generative AI akan menjadi alat kuat kalian untuk menciptakan solusi bisnis yang lebih efisien dan inovatif.
  • Analisis Data dan Prediksi: Meskipun fokus utamanya bukan analisis, kemampuan Generative AI untuk memahami pola data dapat kalian manfaatkan untuk mengembangkan model prediksi atau simulasi yang lebih canggih.
  • Optimalisasi Proses Bisnis: Dari otomatisasi penulisan email pemasaran hingga personalisasi rekomendasi produk, Generative AI akan memainkan peran besar dalam mengoptimalkan berbagai proses bisnis. Kalian yang akan merancang dan mengimplementasikan sistem ini.
Namun, kalian juga harus menyadari tantangannya: munculnya konten palsu (deepfake), isu hak cipta, potensi bias dalam data yang digunakan, hingga fenomena "halusinasi" AI di mana sistem memberikan informasi yang tidak akurat. Mahasiswa Sistem Informasi harus dibekali pengetahuan untuk mengidentifikasi dan memitigasi risiko-risiko ini.

Etika AI: Fondasi Moral di Era Digital

Kemajuan teknologi tanpa panduan etika ibarat kapal tanpa kompas. Di sinilah peran Etika AI menjadi sangat krusial. Etika AI berbicara tentang bagaimana kita seharusnya menggunakan AI agar sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan tanggung jawab sosial. Prinsip-prinsip utama Etika AI meliputi:
  • Transparansi: Bisakah kalian menjelaskan mengapa sistem AI mengambil keputusan tertentu
  • Privasi Data: Bagaimana sistem yang kalian bangun melindungi data pribadi pengguna
  • Akuntabilitas: Siapa yang bertanggung jawab jika sistem AI yang kalian kembangkan membuat kesalahan?
  • Keadilan (Nondiskriminasi): Apakah sistem kalian adil dan tidak memihak kelompok tertentu
  • Kepatuhan Hukum: Apakah sistem AI yang kalian buat mematuhi semua regulasi yang berlaku?
Pemerintah Indonesia, melalui Permenkominfo Nomor 9 Tahun 2023, sudah mulai mengatur prinsip-prinsip etika AI ini. Ini artinya, sebagai pengembang sistem, kalian tidak hanya perlu tahu cara membuat, tapi juga cara membuat dengan benar dan bertanggung jawab. Kalian akan menjadi garda terdepan dalam memastikan bahwa sistem informasi yang dibangun di masa depan adalah sistem yang adil, transparan, dan dapat dipercaya.

Sinergi Generative AI dan Etika AI: Kunci Keberhasilan Kalian

Generative AI dan Etika AI bukanlah dua hal yang terpisah; mereka adalah dua sisi dari mata uang yang sama. Kemampuan untuk berinovasi dengan Generative AI harus selalu diimbangi dengan pemahaman mendalam tentang Etika AI. Kalian, sebagai mahasiswa Sistem Informasi, memiliki peran sentral dalam memastikan bahwa teknologi ini digunakan untuk kebaikan bersama.

Bagaimana mempersiapkan diri?

  • Eksplorasi dan Eksperimen: Jangan takut untuk mencoba berbagai tools Generative AI. Pahami cara kerjanya, kelebihan, dan keterbatasannya.
  • Pelajari Aspek Etika dan Regulasi: Pahami prinsip-prinsip Etika AI dan regulasi yang ada. Ini akan menjadi bekal kalian saat merancang sistem di dunia nyata.
  • Berpikir Kritis: Selalu pertanyakan data yang digunakan, bias yang mungkin muncul, dan dampak sosial dari sistem yang kalian kembangkan.
  • Kolaborasi: Berdiskusilah dengan teman, dosen, dan praktisi industri. Pertukaran ide akan memperkaya pemahaman kalian.
Masa depan Sistem Informasi akan sangat dibentuk oleh AI. Dengan menguasai Generative AI dan memahami Etika AI, kalian akan menjadi lulusan yang tidak hanya cerdas secara teknis, tetapi juga bertanggung jawab dan siap menghadapi tantangan kompleks di era digital ini.


Kemudahan Belanja Lewat E-Commerce untuk Persiapan Lebaran Idul Fitri

Lebaran Idul Fitri selalu menjadi momen yang dinantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Selain sebagai ajang silaturahmi dan perayaan, Lebaran juga identik dengan persiapan seperti membeli pakaian baru, kue-kue khas, hingga hadiah untuk keluarga dan kerabat. Namun, sering kali persiapan ini memakan waktu dan tenaga yang tidak sedikit.

Untungnya, perkembangan teknologi, terutama e-commerce, telah mengubah cara kita berbelanja. Berikut adalah beberapa alasan mengapa belanja melalui e-commerce menjadi pilihan cerdas untuk mempersiapkan Lebaran:

1. Praktis dan Hemat Waktu

Tidak perlu repot keluar rumah dan menghadapi macet atau antrean panjang di pusat perbelanjaan. Dengan e-commerce, Anda bisa berbelanja kapan saja dan di mana saja hanya dengan menggunakan smartphone atau laptop.

2. Pilihan Produk yang Beragam

Platform e-commerce menyediakan berbagai produk yang Anda butuhkan untuk Lebaran, mulai dari pakaian, makanan, hingga dekorasi rumah. Bahkan, Anda dapat menemukan barang unik yang mungkin sulit didapatkan di toko fisik.

3. Promo dan Diskon Lebaran

Saat menjelang Idul Fitri, e-commerce biasanya menawarkan berbagai promo menarik seperti potongan harga, cashback, hingga gratis ongkos kirim. Ini tentu membantu Anda menghemat pengeluaran.

4. Kemudahan Pengiriman

Dengan layanan pengiriman yang cepat dan efisien, barang pesanan Anda bisa sampai ke rumah tanpa perlu Anda bawa sendiri. Beberapa platform bahkan menyediakan opsi pengiriman ekspres untuk kebutuhan mendesak.

5. Fitur Wishlist dan Filter

Tidak perlu bingung mencari barang yang Anda inginkan. Gunakan fitur wishlist untuk menyimpan produk favorit Anda, atau gunakan filter pencarian untuk menemukan barang dengan kriteria tertentu, seperti harga, warna, atau ukuran.

6. Metode Pembayaran yang Fleksibel

E-commerce menawarkan berbagai metode pembayaran, mulai dari transfer bank, e-wallet, hingga pembayaran di tempat (COD). Pilihan ini memudahkan Anda untuk bertransaksi sesuai kenyamanan.

7. Ulasan dan Rating Produk

Sebelum membeli, Anda bisa membaca ulasan dari pembeli lain untuk memastikan kualitas produk. Ini membantu Anda membuat keputusan yang lebih baik.

Tips Aman Berbelanja Online Menjelang Lebaran

  • Pastikan Anda berbelanja di platform e-commerce terpercaya. (Shopee - Lazada - Blibli )
  • Perhatikan deskripsi produk dan ulasan pembeli.
  • Gunakan metode pembayaran yang aman.
  • Pesan barang lebih awal untuk menghindari keterlambatan pengiriman.

Dengan kemudahan yang ditawarkan oleh e-commerce, persiapan Lebaran Idul Fitri bisa menjadi lebih menyenangkan dan efisien. Jadi, tunggu apa lagi? Mulai daftar kebutuhan Anda dan nikmati pengalaman belanja yang praktis tanpa stres, selamat berbelanja !

Shopee Menjadi Pilihan E-commerce Favorit Milenial untuk Belanja Online
Sumber : Google Image

Menurut laporan "Indonesia Millennial Report 2024" yang dirilis oleh IDN Research Institute bekerja sama dengan Advisia, Shopee menjadi platform e-commerce pilihan utama bagi generasi milenial Indonesia.
 
Penelitian yang dilakukan antara 29 Mei hingga 9 Juli 2023 ini melibatkan 560 responden dari sepuluh kota dan aglomerasi di Indonesia. Hasilnya menunjukkan bahwa 42% milenial laki-laki dan 51% milenial perempuan menggunakan Shopee untuk berbelanja online. Tokopedia menempati posisi kedua dengan 36% pengguna laki-laki dan 31% perempuan, diikuti oleh Lazada dan Blibli. Menariknya, TikTok Shop berada di urutan terakhir dengan 5% pengguna laki-laki dan 7% perempuan.
 
Preferensi belanja online ini juga dipengaruhi oleh jenis produk yang dibeli. Milenial perempuan cenderung membeli produk fesyen (37%), kecantikan (27%), perlengkapan rumah (11%), makanan dan minuman (8%), serta buku (4%). Sementara itu, milenial laki-laki lebih memilih produk elektronik (18%), perlengkapan olahraga (6%), dan hobi (21%).
 
Dari segi pengeluaran, mayoritas milenial, baik laki-laki maupun perempuan, melaporkan pengeluaran kurang dari Rp 500.000 per bulan untuk belanja online. Hal ini menunjukkan bahwa generasi milenial Indonesia cenderung bijaksana dalam mengatur keuangan mereka saat berbelanja daring.

Faktor utama yang mendorong milenial berbelanja online adalah gratis ongkos kirim. Selain itu, 50% responden mempertimbangkan harga yang lebih murah dibandingkan toko lain, baik offline maupun online, serta kualitas produk dan ulasan dari pengguna lain (23%).

Temuan ini menggarisbawahi pentingnya strategi pemasaran yang tepat sasaran bagi platform e-commerce untuk menarik dan mempertahankan pelanggan dari kalangan milenial di Indonesia.

Link Shopee Affiliate  https://atid.me/0095ot002h41

Kenapa Anak Belajar Coding ?
Pendidikan era digital merupakan pendidikan yang harus mengintegrasikan TI ke dalam kegiatan belajar. Dengan kemajuan TI memberikan dampak positif dan peluang untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Sebagai orang tua maka kita perlu memperkenalkan anak dengan TI secara positif semenjak usia dini.

Coding merupakan kegiatan seorang programer untuk memberi perintah kepada komputer melalui sebuah kode di dalam skrip. Sebuah kode yang ada pada skrip bisa diibaratkan layaknya bahasa sehari-hari. Setiap kode yang ditulis akan membantu komputer untuk mengetahui dan memahami apa yang ingin dilakukan pada komputer. Komputer akan menerima perintah ini dan komputer akan melakukan operasi berdasarkan perintah yang kita tuliskan.


Belajar coding pada anak, mengenalkan koknsep berpikir komputasional kepada anak sejak dini. Sehingga orang tua membekali mereka untuk memiliki kemampuan berpikir yang terstruktur dan logis. Saat belajar coding anak dapat belajar memahami konsep algoritma sederhana dan memecahkan masalah, sehingga ini dapat memberikan bekal yang bagus bagi anak-anak untuk mengembangkan kemampuannya di masa yang akan datang.

Perkembangan TI yang pesat, profesi programmer atau developer perangkat lunak tengah menjadi primadona. Oleh karena itu, jika coding dikenalkan lebih dini pada anak-anak, akan membantu mempersiapkan generasi masa depan yang siap menjawab tantangan zaman. Bahkan coding untuk anak-anak mungkin juga dapat mengalihkan kebiasaan atau hobi anak-anak bermain game menjadi pembuat game. Jadi banyak sekali manfaat yang kita dapatkan dari belajar coding sejak usia dini.
Bagaimana, tertarik kah untuk memulai pengenalan coding kepada anak sejak dini ?


Scratch adalah salah satu bahasa pemograman visual untuk anak. Dengan scratch memungkinkan anak untuk belajar membuat program tanpa harus memikirkan sintaks. Bahasa pemograman ini dibuat oleh MIT Media Lab dari Massachusetts Institute of Technology. Pengguna dapat mebuat animasi sendiri, permainan, karya berupa seni dan lain lain.

Are you ready, Parent ??


Materi