Search

Melangkah Maju: Mengikuti PKDP 2025 untuk Peningkatan Kompetensi Dosen

Jambi, 21 Juli 2025 – Saya, Yerix Ramadhani, M.Kom., selaku dosen Program Studi Sistem Informasi di UIN Sulthan Thaha Saifuddin (STS) Jambi, turut berpartisipasi dalam kegiatan Pelatihan Keterampilan Dasar Profesi (PKDP) 2025 yang diselenggarakan oleh universitas. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kompetensi dan karier fungsional dosen, sebagaimana diberitakan dalam laman resmi UIN STS Jambi (Baca Berita Lengkap ).

PKDP merupakan program pelatihan yang dirancang untuk memperkuat kapasitas dosen dalam menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi, meliputi aspek pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Melalui kegiatan ini, para dosen dibekali dengan berbagai keterampilan dasar yang mendukung pengembangan karier, termasuk penyusunan karya ilmiah, metodologi penelitian, serta strategi pengajaran inovatif.
Foto:uinjambi
Sebagai bagian dari komitmen untuk terus meningkatkan kualitas diri, saya berharap pelatihan ini dapat memberikan wawasan baru yang dapat diaplikasikan dalam proses pembelajaran maupun pengembangan keilmuan di bidang Sistem Informasi. Selain itu, PKDP juga menjadi sarana untuk memperluas jejaring akademik dengan rekan sesama dosen di lingkungan UIN STS Jambi.

"Saya sangat antusias mengikuti PKDP 2025 ini. Selain sebagai bagian penting dalam upaya peningkatan mutu dosen, sekaligus menjadi syarat untuk pengajuan Sertifikasi Dosen (Serdos), kegiatan ini juga menjadi momentum untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan dunia pendidikan tinggi," ujar saya.

Kegiatan PKDP 2025 diikuti oleh 224 dosen UIN STS Jambi dan dilaksanakan dengan metode blended learning, menggabungkan sesi daring dan luring. Dengan mengikuti program ini, saya bertekad untuk terus berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di Prodi Sistem Informasi UIN STS Jambi.
Foto:uinjambi
Semoga pengalaman dan ilmu yang diperoleh dari PKDP dapat bermanfaat bagi pengembangan karier saya sebagai dosen serta memberikan dampak positif bagi kemajuan institusi dan mahasiswa.
Wajib Tahu! Pentingnya Generative AI dan Etika AI bagi Mahasiswa Sistem Informasi di 2025

Sebagai mahasiswa di bidang Sistem Informasi, kalian pasti sudah tidak asing lagi dengan pesatnya perkembangan teknologi. Di tahun 2025 ini, ada dua pilar utama dalam dunia kecerdasan buatan (AI) yang wajib kalian pahami : Generative AI dan Etika AI. Kenapa ini penting bagi kalian? Mari kita bahas.

Generative AI: Kekuatan Baru dalam Penciptaan Konten

Mungkin sebagian dari kalian sudah akrab dengan ChatGPT yang bisa menulis esai, atau DALL·E yang mampu menciptakan gambar dari deskripsi teks. Inilah yang kita sebut Generative AI. Teknologi ini adalah game-changer, mampu menghasilkan konten baru yang orisinal, mulai dari teks, gambar, musik, bahkan kode program, berdasarkan data yang telah dipelajarinya.

Mengapa ini penting bagi mahasiswa Sistem Informasi?
  • Inovasi Solusi Bisnis: Bayangkan kalian bisa merancang sistem yang otomatis membuat laporan keuangan, menghasilkan ide desain antarmuka pengguna, atau bahkan menulis sebagian kode aplikasi. Generative AI akan menjadi alat kuat kalian untuk menciptakan solusi bisnis yang lebih efisien dan inovatif.
  • Analisis Data dan Prediksi: Meskipun fokus utamanya bukan analisis, kemampuan Generative AI untuk memahami pola data dapat kalian manfaatkan untuk mengembangkan model prediksi atau simulasi yang lebih canggih.
  • Optimalisasi Proses Bisnis: Dari otomatisasi penulisan email pemasaran hingga personalisasi rekomendasi produk, Generative AI akan memainkan peran besar dalam mengoptimalkan berbagai proses bisnis. Kalian yang akan merancang dan mengimplementasikan sistem ini.
Namun, kalian juga harus menyadari tantangannya: munculnya konten palsu (deepfake), isu hak cipta, potensi bias dalam data yang digunakan, hingga fenomena "halusinasi" AI di mana sistem memberikan informasi yang tidak akurat. Mahasiswa Sistem Informasi harus dibekali pengetahuan untuk mengidentifikasi dan memitigasi risiko-risiko ini.

Etika AI: Fondasi Moral di Era Digital

Kemajuan teknologi tanpa panduan etika ibarat kapal tanpa kompas. Di sinilah peran Etika AI menjadi sangat krusial. Etika AI berbicara tentang bagaimana kita seharusnya menggunakan AI agar sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan tanggung jawab sosial. Prinsip-prinsip utama Etika AI meliputi:
  • Transparansi: Bisakah kalian menjelaskan mengapa sistem AI mengambil keputusan tertentu
  • Privasi Data: Bagaimana sistem yang kalian bangun melindungi data pribadi pengguna
  • Akuntabilitas: Siapa yang bertanggung jawab jika sistem AI yang kalian kembangkan membuat kesalahan?
  • Keadilan (Nondiskriminasi): Apakah sistem kalian adil dan tidak memihak kelompok tertentu
  • Kepatuhan Hukum: Apakah sistem AI yang kalian buat mematuhi semua regulasi yang berlaku?
Pemerintah Indonesia, melalui Permenkominfo Nomor 9 Tahun 2023, sudah mulai mengatur prinsip-prinsip etika AI ini. Ini artinya, sebagai pengembang sistem, kalian tidak hanya perlu tahu cara membuat, tapi juga cara membuat dengan benar dan bertanggung jawab. Kalian akan menjadi garda terdepan dalam memastikan bahwa sistem informasi yang dibangun di masa depan adalah sistem yang adil, transparan, dan dapat dipercaya.

Sinergi Generative AI dan Etika AI: Kunci Keberhasilan Kalian

Generative AI dan Etika AI bukanlah dua hal yang terpisah; mereka adalah dua sisi dari mata uang yang sama. Kemampuan untuk berinovasi dengan Generative AI harus selalu diimbangi dengan pemahaman mendalam tentang Etika AI. Kalian, sebagai mahasiswa Sistem Informasi, memiliki peran sentral dalam memastikan bahwa teknologi ini digunakan untuk kebaikan bersama.

Bagaimana mempersiapkan diri?

  • Eksplorasi dan Eksperimen: Jangan takut untuk mencoba berbagai tools Generative AI. Pahami cara kerjanya, kelebihan, dan keterbatasannya.
  • Pelajari Aspek Etika dan Regulasi: Pahami prinsip-prinsip Etika AI dan regulasi yang ada. Ini akan menjadi bekal kalian saat merancang sistem di dunia nyata.
  • Berpikir Kritis: Selalu pertanyakan data yang digunakan, bias yang mungkin muncul, dan dampak sosial dari sistem yang kalian kembangkan.
  • Kolaborasi: Berdiskusilah dengan teman, dosen, dan praktisi industri. Pertukaran ide akan memperkaya pemahaman kalian.
Masa depan Sistem Informasi akan sangat dibentuk oleh AI. Dengan menguasai Generative AI dan memahami Etika AI, kalian akan menjadi lulusan yang tidak hanya cerdas secara teknis, tetapi juga bertanggung jawab dan siap menghadapi tantangan kompleks di era digital ini.


Mahasiswa Magang Prodi Sistem Informasi UIN STS Jambi Kembangkan Aplikasi "ADBIRA" di Biro Kesra Setda Provinsi Jambi

Jambi
- Empat mahasiswa Program Studi (Prodi) Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin (UIN STS) Jambi telah berhasil menyelesaikan program magang selama empat bulan di Kantor Sekretariat Daerah (Setda) Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) dan Kemasyarakatan Provinsi Jambi. Sebagai buah tangan, mereka mengembangkan sebuah sistem informasi inovatif bernama ADBIRA (Aplikasi Digital Biro Kesra) yang bertujuan untuk merevolusi sistem pengelolaan surat di instansi tersebut.

Kegiatan magang yang berlangsung dari 11 Februari hingga 11 Juni 2025 ini diikuti oleh M Fikri, Rhois Aghil, Dimas Kurniawan, dan Zam Zami Sihombing. Di bawah bimbingan dosen pembimbing lapangan, Yerix Ramadhani, M.Kom., para mahasiswa ini tidak hanya menyerap pengalaman kerja praktis, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan efisiensi administrasi pemerintahan.


Yerix Ramadhani, M.Kom., selaku dosen pembimbing, menyatakan kebanggaannya atas pencapaian para mahasiswanya. "Program magang ini merupakan implementasi nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, di mana mahasiswa tidak hanya belajar, tetapi juga mengaplikasikan ilmunya untuk memberikan solusi atas permasalahan yang ada di masyarakat, dalam hal ini di lingkungan pemerintahan," ujarnya.

Ia menambahkan, "Pengembangan Aplikasi Digital Biro Kesra (ADBIRA) ini adalah puncak dari dedikasi dan kerja keras mereka. Sistem ini dirancang khusus untuk menjawab tantangan dalam pengelolaan surat-menyurat di Biro Kesra yang selama ini masih dilakukan secara konvensional."

ADBIRA merupakan sistem informasi pengelolaan surat masuk berbasis web yang dirancang untuk mempermudah proses pencatatan, pengarsipan secara digital, hingga proses disposisi surat masuk secara lebih sistematis dan terukur. Dengan adanya aplikasi ini, alur persuratan di Biro Kesra Setda Provinsi Jambi diharapkan menjadi lebih cepat, transparan, dan akuntabel.

Fitur-fitur utama yang ditawarkan oleh ADBIRA antara lain:
  • Pencatatan Surat Masuk Digital: Menggantikan buku agenda manual dengan input data yang terkomputerisasi.
  • Pengarsipan Digital: Seluruh surat fisik di-scan dan diunggah ke dalam sistem, sehingga memudahkan pencarian dan mengurangi risiko kehilangan dokumen.
Kehadiran ADBIRA disambut baik oleh pihak Biro Kesra Setda Provinsi Jambi. Diharapkan, aplikasi ini dapat menjadi proyek percontohan untuk digitalisasi administrasi di lingkungan Pemerintah Provinsi Jambi.


Dengan berakhirnya program magang ini, keempat mahasiswa tersebut tidak hanya kembali ke kampus dengan membawa pengalaman berharga, tetapi juga meninggalkan jejak inovasi teknologi yang bermanfaat bagi kemajuan tata kelola pemerintahan di Provinsi Jambi. Keberhasilan ini sekaligus menjadi bukti kompetensi dan kualitas mahasiswa Prodi Sistem Informasi UIN STS Jambi dalam menjawab tuntutan era digital.

Materi