![]() |
Sumber gambar : Google |
Saat kamu mulai mengembangkan sebuah sistem atau aplikasi, hal pertama yang harus dipastikan adalah: apa sebenarnya yang dibutuhkan oleh pengguna? Nah, di sinilah pentingnya Software Requirement Specification (SRS).
Bagi mahasiswa Sistem Informasi, memahami cara menyusun dokumen SRS bukan hanya berguna untuk tugas kuliah seperti RPL (Rekayasa Perangkat Lunak), tapi juga bekal penting saat kamu nanti terjun di dunia kerja sebagai analis sistem, software engineer, atau project manager.
Apa Itu SRS?
SRS (Software Requirement Specification) adalah dokumen yang menjelaskan secara detail kebutuhan perangkat lunak yang akan dikembangkan. Dokumen ini menjadi “jembatan komunikasi” antara klien (user) dan tim pengembang (developer), sehingga semua pihak memiliki pemahaman yang sama tentang sistem yang akan dibangun.
Mengapa SRS Penting?
- Mengurangi miskomunikasi antara stakeholder dan developer.
- Menjadi acuan utama dalam pengembangan, pengujian, dan pemeliharaan sistem.
- Mempermudah estimasi waktu dan biaya proyek.
- Dokumentasi permanen jika suatu saat perlu dilakukan pengembangan lanjutan.
Struktur Umum Dokumen SRS
Berikut struktur umum penyusunan dokumen SRS yang bisa kamu ikuti:1. Pendahuluan : Menjelaskan latar belakang proyek, tujuan sistem, dan ruang lingkup. Misalnya:
- Judul proyek
- Deskripsi sistem
- Tujuan pengembangan
- Referensi dokumen lain (misalnya dokumen studi kelayakan)
2. Deskripsi Umum : Bagian ini berisi pemaparan awal tentang sistem:
- Fungsi utama sistem
- Karakteristik pengguna
- Batasan sistem
- Asumsi dan ketergantungan
3. Kebutuhan Fungsional : Yaitu fitur-fitur yang harus dimiliki sistem. Ditulis per poin, misalnya:
- Pengguna dapat melakukan login.
- Admin dapat mengelola data pengguna.
- Sistem mengirim notifikasi email saat ada transaksi.
4. Kebutuhan Non-Fungsional : Menjelaskan syarat teknis sistem, seperti:
- Performa sistem (misalnya respon maksimal 2 detik)
- Keamanan (contoh: login menggunakan enkripsi)
- Ketersediaan sistem (misalnya uptime 99%)
5. Antarmuka Sistem : Gambaran awal tampilan sistem atau interaksinya:
- Antarmuka pengguna (UI/UX)
- Antarmuka perangkat keras atau eksternal (misalnya API atau alat input)
- Glosarium istilah teknis
- Diagram use case, flowchart, atau ERD
- Mockup atau wireframe
Dalam menulis dokumen SRS, penting bagi mahasiswa untuk menggunakan bahasa yang jelas, lugas, dan tidak ambigu agar mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat, baik teknis maupun non-teknis. Kebutuhan sistem sebaiknya ditulis dari sudut pandang pengguna, bukan hanya dari sisi teknis pengembang, agar fungsi sistem benar-benar relevan dan sesuai harapan user. Selain itu, konsistensi format dan penggunaan template yang terstruktur akan mempermudah pembacaan dan pengelompokan informasi dalam dokumen. Terakhir, jangan lupa untuk selalu mendiskusikan dan memvalidasi isi dokumen dengan dosen pembimbing, pengguna, atau stakeholder proyek lainnya agar SRS yang disusun benar-benar akurat dan sesuai kebutuhan.
Download contoh SRS